GECOT??? Bekicot? Waahhh.. Apaan Sie... ??? :-)
Setiap
daerah biasanya memiliki makanan khas daerahnya masing-masing yang memiliki
cita rasa berbeda dengan daerah lain. Biasanya makanan khas daerah tersebut
selain menjadi makanan favorit masyarakat daerah tersebut juga menjadi sasaran
wisata kuliner masyarakat luar daerah saat berkunjung atau berwisata.
Mempertahankan dan mengenalkan
jenis-jenis masakan atau makanan daerah perlu dilakukan oleh siapa saja yang
peduli dengan makanan khas daerahnya. Selain untuk mengenalkannya kepada umum,
juga untuk mengenalkannya pada generasi muda yang mungkin belum mengetahui makanan
khas daerahnya.
Tulisan ini terinspirasi dari
pertanyaan adikku Kukuh Ermawanto (9Th) yang sekarang duduk di bangku MI (SD)
kelas 3. Suatu hari dia mendapat tugas dari sekolahnya untuk menyebutkan nama-nama
makanan khas daerahnya. Duuuuh... adekku ini harus tau juga makanan khas
daerahnya.. Sempat bingung juga, apa aja ya? Nah akhirnya nemu juga, Gecot,
Sroto Purbalingga, Mendoan, Lanting, dan Kue Nopia. Nah pada kesempatan kali
ini saya akan mengupdate salah satu jenis makanan khas daerah saya PURBALINGGA
PERWIRA, PURBALINGGA Tercinta yaitu “GECHOT”.
“GECOT”, nama yang mungkin sedikit
aneh ditelinga apalagi bagi yang baru pertama kali mendengarnya. Menurut
sejarah (jere wong jaman gemien) nama
“Gecot” ini adalah singkatan dari “Geal-geol nang Cocot” yang artinya jika
dimakan gecot ini akan menggoyang-goyang didalam cocot (mulut). Selain itu ada
juga yang mengatakan bahwa “Gecot” itu singkatan dari “Gegean wes Kencot”
artinya Cepet-cepet dimakan udah laper, mungkin karena terdapat kupat atau
lontong didalamnya sehingga makanan ini cocok banget dimakan oleh orang yang
sedang kelaperan, pasti kenyang deh.
“Gecot” terdiri dari
ketupat/lontong, kecambah, kobis, tahu, dan kerupuk dilengkapi dengan bumbu
kacang. Sekilas dari bahan mungkin hampir sama dengan ketoprak atau rujak atah,
tetapi soal rasa jauuuuuuh berbeda. “Gecot” terasa lebih nikmat disantap
bersama mendoan panas dan teh hangat. Biasanya di Purbalingga satu porsi “gecot”
dihargai Rp 5000 – Rp 7000 saja, murah kaaaan??? Dijamin Geal-geol lidah sampai
kenyang.
Penasaran cara membuatnya? Tidak
terlalu susah kok, berikut resep “Gecot Purbalingga” yang saya dapatkan dari
mama dan mama mertua* tercinta yang sudah teruji di dapur DauZie:
Bahan:
200 gr Kobis
100 gr
Kecambah/Tauge (rebus)
3 buah tahu kuning (goreng)
Bumbu (sambel) :
1 siung bawang
putih
2 buah cabe rawit(sesuai
selera)
1 buah cabe merah
besar
½ cm kencur
2 sdm air asam
jawa
Gula merah
Garam
50 ml air matang
Pelengkap:
Ketupat/ Lontong
Koya kacang tanah
Daun seledri
(iris halus)
Bawang goreng
Kerupuk Bendera
Kecap manis
Cara menyajikan:
1.
Sajikan dengan cara masukkan potongan ketupat,
potongan kobis , kecambah, tahu
goreng, daun selederi dan kerupuk.
2.
Ulek semua bumbu sambel kemudian tuang di atas
piring yang sudah di isi dengan bahan-bahan, tambahkan kecapp di atasnya,
kemudian taburi dengan bawang goreng. Gecot siap di sajikan
(untuk 2 porsi)
Demikian teman-teman, kalau
penasaran bagaimana enaknya rasa “Gecot Purbalingga” sempetin mampir ke warung
Gecot Bancar atau warung Gecot sebelah utara Alun-alun Purbalingga, rasanya
maknyoooooos. :-)
(*) doain yaa cepet ilangg bintangnya.. aamien.. *_^
Berikut Dokumentasinyaaaa.......


sipppp.. ok,bang kpn kpn mampir dehhhh
BalasHapus